Resume Hipertensi
Rabu, 20 Agustus 2014
Tambah Komentar
RESUME KASUS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM PROFESI NERS STIKES DEHASEN
Hari / Tanggal : 25 April 2014
Diagnosa Medis : Hipertensi
Ruangan :
Poli Jantung RSUD dr. M. Yunus Bengkulu
1.
Definisi
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik
140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHG dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman
Sorensen,1996).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah
diastolic 90 mmHg ataulebih. (Barbara Hearrison 1997)
2.
Etiologi dan Patofisologi
a.
Etiologi
Pada umunya hipertensi tidak
mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi terjadi sebagai respon
peningkatan cardiacoutput atau peningkatan tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang
mempengaruhi terjadinya hipertensi:
Ø Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan
eksresi atautransport Na.
Ø Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi
yang mengakibatkantekanan darah meningkat.
Ø Stress Lingkungan.
Ø Hilangnya Elastisitas jaringan and arterisklerosis
pada orang tua sertapelabaran pembuluh darah.
Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2
golongan yaitu:
Hipertensi
Esensial (Primer)
Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, systemrennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress.
Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, systemrennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress.
Hipertensi
Sekunder
Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim
renal/vakuler renal.
Penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll.
Penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll.
b. Patosiologi
Menurunnya tonus vaskuler
meransang saraf simpatis yang diterukan ke sel jugularis. Dari sel jugalaris
ini bias meningkatkan tekanan darah. Dan pabila diteruskan pada ginjal, maka akan
mempengaruhi eksresi pada rennin yang berkaitan dengan Angiotensinogen. Dengan
adanya perubahan pada angiotensinogen II berakibat pada terjadinya
vasokontriksi pada pembuluh darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan
darah.Selain itu juga dapat meningkatkan hormone aldosteron yang
menyebabkanretensi natrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatan
tekanandarah. Dengan Peningkatan tekanan darah maka akan menimbulkan kerusakan
pada organ organ seperti jantung.
3. Tanda
dan Gejala
Tanda dan gejala pada klien dengan
hipertensi adalah :
1.
Peningkatan tekanan darah >
140/90 mmHg
2.
Sakit kepala
3.
Epistaksis
4.
Pusing / migraine
5.
Rasa berat ditengkuk
6.
Sukar tidur
7.
Mata berkunang kunang
8.
Lemah dan lelah
9.
Muka pucat
10.
Suhu tubuh rendah
4. Data
Fokus
1.
Identitas Klien:
Nama :
Tn. R
Umur :
68 thn
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat : Kandang
Limun
2.
Riwayat
Kesehatan/ Keperawatan
a.
Riwayat
kesehatan sekarang
Klien mengatakan sering merasa sakit kepala dan pusing,
rasa berat ditekuk dan susah tidur Klien tampak pucat dan lemas.
b.
Riwayat
Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan belum pernah di rawat dirumah sakit
sebelumnya
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien
mengatakan didalam keluarganya memiliki riwayat darah tinggi.
3.
Pemeriksaan
Fisik
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
TTV
TD :
180/90 mmHg
Nadi :
90 x/m
Pernafasan :
26 x/m
Suhu : 35,0 oc
4.
Pemeriksaan
Penunjang
Ø
EKG
untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri
5.
Analisa Data
NO
|
DATA SENJANG
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1.
|
DS :
a.
Klien mengatakan sering merasa sakit kepala dan pusing
b.
Ketika pusing mata terasa berkunang-kunang, dan susah tidur
DO :
c.
Klien tampak lemas
d.
Klien tampak agak tidak bersemangat
e.
TD : 190/100 mmHg
f.
Nadi: 90 x/m
g.
Pernafasan: 26 x/m
h.
Suhu: 35,0 oc
|
Intoleransi
aktivitas
|
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2.
|
6.
Diagnosa
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum,
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2.
No.
|
Diagnosa
Keperawatan
|
PERENCANAAN
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
||
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
||||
1.
|
Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan kelemahan umum, ketidak seimbangan antara suplai
dan kebutuhan O2.
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan: Aktivitas pasien terpenuhi
dengan.
Kriteria Hasil :
- Klien dapat berpartisipasi
dalam aktivitas yang di inginkan / diperlukan,
- melaporkan peningkatan
dalam toleransi aktivitas yang dapat diukur.
|
1. Kaji toleransi pasien
terhadap aktivitas menggunkan parameter :frekwensi nadi 20 per
menit diatas frekwensi istirahat, catat peningkatanTD, dipsnea, atau
nyeridada, kelelahan berat dan kelemahan, berkeringat,pusig atau pingsan.
2. Kaji kesiapan untuk
meningkatkan aktivitas contoh
: penurunan kelemahan / kelelahan, TD stabil, frekwensi nadi, peningkatan
perhatian padaaktivitas dan perawatan diri.
3. Dorong memajukan aktivitas
/ toleransi perawatan diri.
4. Berikan bantuan sesuai
kebutuhan dan anjurkan penggunaan kursi mandi, menyikat gigi / rambut dengan
duduk dan sebagainya.
5. Dorong pasien untuk
partisifasi dalam memilih periode aktivitas
|
1. Parameter menunjukan
respon fisiologis pasienterhadap stress, aktivitas dan indicator derajat
pengaruh kelebihan kerja/ jantung
2. Stabilitas fisiologis pada
istirahatpenting untuk memajukan tingkat aktivitas individual
3. Konsumsi oksigen miokardia selama
berbagai aktivitas dapat meningkatkan jumlah oksigen yang ada. Kemajuan
aktivitas bertahap mencegah peningkatantiba-tiba pada kerja jantung
4. teknik penghematan energi
menurunkan penggunaan energi dan sehingga membantu keseimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen
5. Meningkatkan toeransi
terhadap kemajuan aktivitas dan mencegah kelemahan
|
1. Mekaji toleransi pasien terhadap aktivitas
2.
Mekaji kesiapan untuk
meningkatkan aktivitas
3. Dorong memajukan aktivitas
/ toleransi perawatan diri. Konsumsi oksigen miokardia selama
berbagai aktivitas
4. Memberikan bantuan sesuai
kebutuhan dan anjurkan penggunaan kursi mandi, menyikat gigi / rambut dengan
duduk dan sebagainya
5.
Dorong pasien untuk partisifasi dalam memilih
|
S :
Klien mengatakan kepalanya
pusing.
O :
Klien tampak lemas.
TD: 190/ 100
P :
Masalah belum teratasi
A :
Interv ensi
dihentikan, klien pulang.
|
Belum ada Komentar untuk "Resume Hipertensi"
Posting Komentar